Sabtu, 18 Agustus 2012

Penelitian: 2 Miliyar Orang akan Terkena Kanker Akibat Telepon Seluler

Dampak penggunaan ponsel masih menyisakan perdebatan panjang hingga saat ini. Ada pihak yang menyakini bahwa radiasi ponsel dapat mengganggu kesehatan. Namun, ada juga yang bersikukuh bahwa ponsel tidak berbahaya.



Walau masih dalam perdebatan, tapi tak ada salahnya jika kita lebih bijaksana saat menggunakan ponsel untuk menghindari bahaya radiasinya. Seperti yang dikutip dari detikinet, ada beberapa penyakit yang mungkin bisa disebabkan oleh radiasi telepon genggam. Apa saja?


1. Kanker Otak
World Health Organization (WHO) mengungkapkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker otak. Radiasi ponsel dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform. Penelitian dilakukan oleh tim yang terdiri dari 31 ilmuwan dari 14 negara, termasuk Amerika Serikat, menemukan cukup bukti untuk mengkategorikan radiasi ponsel sebagai sejenis zat berbahaya bagi manusia. Mereka menemukan bukti peningkatan glioma dan peningkatan resiko kanker otak akustik neuroma bagi pengguna ponsel.

2. Risiko Pada Anak
Laporan dari International EMF (Electromagnetic Field) Collaborative yang ditulis kelompok peneliti internasional pernah mengakui adanya kemungkinan munculnya kanker akibat terstimulasi penggunaan ponsel, terlebih bagi anak-anak. "Kami menyarankan perhatian yang lebih besar bagi anak-anak yang memakai ponsel karena jaringan otak mereka masih dalam tahap perkembangan," ujar Terry Svain dari Occupation and Environmental Cancer Committee.

3. Risiko Terhadap Ibu Hamil
Para peneliti di Yale University mempelajari efek radiasi yang dihasilkan dari perangkat genggam dengan melakukan percobaan kepada tikus yang sedang hamil. Studi ini untuk menentukan mengenai kemungkinan cacat perkembangan bagi bayi yang terkena paparan radiasi ponsel cukup lama.

Setelah melakukan sejumlah penelitian, kesimpulan sementara adalah paparan radiasi pada ponsel dalam jangka tertentu ternyata dapat menyebabkan bayi yang lahir mengalami dampak negatif pada otak, dan besar terkena risiko ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). ADHD sendiri merupakan gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktifitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan.

4. 'Membunuh' Sperma

Para pakar di pusat kesehatan Cleveland Clinic, Amerika Serikat memaparkan, produksi sperma pada pria terpengaruh oleh frekuensi pemakaian ponsel. Semakin lama pria memakai ponsel, semakin besar kemungkinan produksi sperma mengalami gangguan. Kesimpulan tersebut diambil dari penelitian yang dipublikasikan di jurnal 'Fertility and Sterility'.


Para peneliti melibatkan sampel sebanyak 361 pria dalam kurun waktu satu tahun. Menurut Dr. Ashok Agarwal yang memimpin penelitian ini, penurunan produksi sperma ini otomatis berpengaruh terhadap tingkat kesuburan pria dalam menghasilkan keturunan. Ia memaparkan, lelaki yang memakai ponsel dalam waktu empat jam atau lebih tiap harinya, mengalami produksi sperma yang sangat rendah.

Dilansir FoxNews, penurunan jumlah sperma ini diduga disebabkan oleh gelombang elektromagnetis ponsel. Meski demikian, seperti yang sering terjadi pada penelitian semacam ini, lagi-lagi belum ada bukti yang benar-benar pasti mengenai kesimpulan para dokter tersebut.

Tahun 2020 Diperkirakan 2 Miliyar Orang Terkena Kanker Dari Gelombang Sinyal Seluler

Penelitian dan survei yang dilakukan oleh Australian Health Research Institute mengindikasikan bahwa dengan semakin meningkatnya milyaran volume radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh milyaran HaPe, internet, intranet serta data komunikasi tanpa kabel lainnya, maka hal tersebut akan mengakibatkan kepada hampir sepertiga jumlah penduduk dunia (kira-kira dua milyar orang) terkena penyakit-penyakit seperti penyakit telinga, mata dan kanker otak, disamping penyakit utama lainnya seperti sakit jantung, impotensi, migren dan ayan.

Menurut laporan-laporan tersebut, jaringan sel pada anak-anak lunak dan oleh karenanya lebih mudah terpengaruh ketika menggunakan peralatan tanpa kabel serta perangkat-perangkat lainnya, maka janganlah mereka dianjurkan untuk menggunakan HaPe.

Pengaruh fatal dan volumetrik dari radiasi elektromagnetik yang dikeluarkan terutama sekali oleh HaPe, antena HaPe, menara, tiang antena, menara transmisi, microwave oven, sistem peralatan dan perlengkapan tanpa kabel lainnya.




Pengaruh-pengaruh yang berbahaya dari radiasi elektromagnetik ini telah dinyatakan dan ditegaskan berulangkali oleh banyak lembaga-lembaga penelitian medis dan ilmiah dunia, termasuk Kementrian-kementrian Kesehatan berbagai negara, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan sekarang sudah diakui dan ditegaskan oleh Pemerintah India yang disampaikan melalui press release baru-baru ini.

Gambar di atas dikeluarkan oleh Radiation Nuclear and Safety Authority of FINLAND memperlihatkan serta membuktikan bagaimana seriusnya akibat buruk radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh HaPe yang dapat merusak berbagai sel-sel tubuh manusia serta menyebabkan berbagai penyakit fatal yang tidak dapat disembuhkan.


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar