Selasa, 24 Desember 2013

10 Pertandingan Sepakbola Paling Dramatis


10 kejadian spektakuler akhir musim sepak bola yang sangat dramatis. Disebut dramatis karena sangat diluar dugaan dan sungguh mengejutkan, terutama dalam pertandingan-pertandingan akhir liga yang sedang diperebutkan oleh dua tim atau lebih. 

Berikut ini adalah Top 10 momen pertandingan dramatis akhir musim liga sepak bola dunia: 


10. 2002-03 SCOTTISH PREMIER LEAGUE (Rangers & Celtic) 

Musim 2002/03 ini dijuluki tahun Old Firm, dimana Rangers dan Celtic memiliki poin (94) dan selisih gol (68) yang sama. 

Celtic berhasil melibas Kilmarnock dengan skor 4-0, tetapi Rangers dengan gemilang menghajar Dunfermline dengan skor 6-1 dan membuat Celtic gagal meraih gelar juara untuk ketiga kali secara berturut-turut. 

9. 2010-11 SOUTH AFRICAN PSL (Ajax Cape Town & Orlando Pirates) 
Musim 2010-11, Orlando Pirates meraih gelar ketiga mereka dengan menegangkan. Mereka membuntuti Ajax Cape Town dengan selisih dua poin hingga pekan terakhir. 

Saat itu, Pirates berhasil menang melalui gol Isaac Chansa di menit terakhir. Sementara Ajax hanya bermain imbang dan melihat gelar mereka melayang ke Pirates melalui selisih gol. 


8. 2008-09 INDIAN I-LEAGUE (Churchill Brothers & Mohun Bagan) 
Musim kedua liga profesional India berakhir dengan dramatis. Churchill Brothers and Mohun Bagan memasuki pekan terakhir dengan poin sama yaitu 43 poin. 

Namun di pekan terakhir, Mohun Bagan menyerah dari Mahindra United dengan skor 2-1, sementara Churchill berhasil meraih kemenangan meyakinkan dengan skor 6-2 atas Mohammedan. 

7. 2006-07 EREDIVISIE (AZ, PSV Eindhoven, Ajax) 
Pertarungan antara tiga klub, yaitu AZ Alkmaar, PSV dan Ajax Amsterdam berakhir dengan dramatis. Memasuki pekan terakhir ketiganya memiliki poin sama yaitu 72 poin, namun AZ memimpin melalui selisih gol, tetapi akhirnya mereka merosot ke peringkat ketiga setelah kalah dari Excelsior karena bermain dengan sepuluh pemain sejak menit awal. 

Ajax kemudian menjadi yang terdepan setelah membekuk Willem II dengan skor 2-0, tetapi suka cita mereka berlangsung singkat. PSV berhasil mencuri posisi puncak setelah mampu menghajar Vitesse dengan skor 5-1 dan unggul satu gol atas Ajax (50 dengan 49). Philip Cocu menjadi pahlawan dengan golnya pada menit ke-77. 

6. 2009 CAMPEONATO BRASILEIRO (Flamengo & Internacional) 
Pada pekan terakhir, Flamengo memimpin satu poin atas Internacional di pekan terakhir. Menghadapi Gremio, Flamengo berhasil mencetak gol terlebih dahulu, namun gol penyama kedudukan yang dicetak oleh Gremio dirayakan oleh fans Internacional. 

Dan saat itu, Internacional berhasil menggulung Santo Andre dengan skor 4-0. Namun, pada akhirnya Flamengo berhasil mencetak gol tambahan dan menang dengan skor 2-1 atas Gremio, dan membuat mereka meraih gelar pertama mereka sejak tahun 1992. 

5. 2005 JAPANESE J-LEAGUE (Cerezo Osaka, Gamba Osaka, three other teams) 
Secara mengejutkan lima tim berebut gelar juara J-League tahun 2005. Cerezo Osaka memimpin dengan skor 58 poin, Gamba Osaka berada di posisi kedua dengan 57 poin, dan Urawa Reds, Kashima Antlers dan JEF United Chiba mengikuti dengan 56 poin. 

Dua gol telah Gamba saat menghadapi Kawasaki Frontale membuat mereka menang 4-2, sementara gol FC Tokyo di menit terakhir membuat Cerezo bermain imbang, dan merelakan gelar juara jatuh ke rival sekota mereka. Cerezo bahkan melorot ke posisi lima setelah Reds, Antlers dan JEF memenangkan pertandingan. 

4. 2000-01 BUNDESLIGA (Bayern Munich & Schalke 04) 
Pada tahun 2001, Bayern Munich memimpin Bundesliga dengan keunggulan tiga angka atas Schalke, namun dengan perbedaan selisih gol yang tipis hingga pekan terakhir. 

Schalke berhasil mengalahkan Unterhaching dengan skor 5-3, dan ketika layar stadion menunjukkan Bayern kebobolan di menit akhir pertandingan, fans yakin mereka meraih gelar juara setelah 40 tahun. 

Tetapi ternyata Bayern menunjukkan mental juara mereka. Gol Patrik Andersson mampu membuat klubnya meraih satu poin yang krusial dan membuat fans Schalke bungkam. 


3. 2009 ARGENTINE CLAUSURA (Huracan & Velez Sarsfield) 
Di pertandingan terakhir yang kontroversial, pemimpin klasemen Huracan menjamu peringkat kedua Velez Sarsfield, mereka membutuhkan satu poin untuk memenangkan gelar juara. 

Setelah ditunda dalam waktu yang cukup lama, pertandingan tetap imbang tanpa gol hingga menit ke-83. 
Beberapa saat kemudian, kiper Huracan Gaston Monzon secara tidak sengaja dijatuhkan oleh pemain Velez Joaquin Larrivey. Namun, wasit membiarkan dan membuat Maxi Moralez mencetak gol ke gawang yang kosong. 

Meskipun dihujani protes keras dari Huracan, gol tetap disahkan dan Velez mampu mengamankan skor hingga dipastikan meraih gelar juara. 


2. 2001-02 SERIE A (Inter & Juventus) 
Inter Milan memimpin klasemen atas Juventus dengan keunggulan satu poin di pekan terakhir. Yang mereka butuhkan untuk meraih Scudetto adalah kemenangan atas Lazio. 

Inter dua kali memimpin pertandingan, tetapi Karel Poborsky mampu memaksa babak pertama berakhir dengan skor 2-2. Dan akhirnya Lazio secara mengejutkan mampu menggulingkan Inter dengan skor akhir 4-2. 

Sementara Juventus mampu meraih kemenangan meyakinkan atas Udinese dengan skor 2-0 dan membuat mereka meraih gelar Scudetto ke-26. Inter sendiri merosot ke peringkat tiga setelah digeser oleh Roma.

1. ENGLISH FIRST DIVISION (Liverpool & Arsenal) 
Disebut sebagai akhir musim yang paling liar di sejarah sepakbola Inggris, Liverpool memimpin klasemen dengan unggul tiga angka atas Arsenal dan juga unggul empat gol dalam selisih jumlah gol, sebelum mereka bertemu di Anfield. 

The Gunners membutuhkan kemenangan dengan selisih dua gol dan meskipun sundulan Alan Smith pada menit ke-52 membuat Arsenal mencapai setengah perjalanan mereka, Liverpool masih berada di posisi terdepan. 

Kemudian, di injury time, akselerasi legendaris Michael Thomas berhasil membungkam 41.000 fans di Anfield, dan membawa Arsenal keluar sebagai juara. Pertandingan tersebut juga ditonton oleh delapan juta pemirsa melalui televisi.

Bonus :

BPL 2012/2013 (Manchester City & Manchester United)
Hingga Laga Terakhir Liga Inggris Manchester City dan Manchester United mempunyai poin yang sama tapi Manchester City unggul selisih 9 gol atas Manchester United. Di Laga terakhir Manchester City Harus menjamu QPR di Etihad Stadium sedangkan Manchester United bertandang ke kandang Sunderland. Di Laga Melawan QPR, City terlihat mendominasi laga sejak awal dan kebuntuan terpecah lewat gol Pablo Zabaleta dan di pertandingan lainya Manchester United sudah unggul di awal laga lewat gol Wayne Rooney

Tapi situasi berubah di babak kedua, konsentrasi Manchester City mulai buyar ketika Joleon Lescot melakukan kesalahan yang menyebabkan QPR menyamkan kedudukan lewat Djibril Cisse. Situasi semakin memburuk ketika Jammie Mackie berhasil membalikan keadaan lewat sundulannya, tentunya situasi tersebut menguntungkan MU yang masih unggul 1-0 atas Sunderland yang membuat MU unggul 3 poin atas City di Klasemen.

City Make a Miracle
Sadar akan situasi yang terjepit Mancini mau tidak mau harus membuat perubahan strategi dengan melakukan pergantian pemain (Edin Dzeko in Gareth Barry out, Mario Balotelli in Carlos Tevez out). Sampai menit 85 City belum bisa menembus ketatnya pertahanan QPR, ketika itu di laga lain MU masih unggul atas Sunderland dan di tribun penonton ketika itu Nemanja Vidic tersenyum melihat keadaan itu.
 Don’t smile Vidic, itulah mungkin yang dikatakan Edin Dzeko dalam hati ketika berhasil menyamkan kedudukan di menit injury time lewat sundulannya, seketika publik Etihad Stadium meloncat kegirangan sambil meneriakan “come on come on, one again”. Dan terikan itu dijawab oleh gol bersejarah Sergio Kun Aguero di injury time, “yeah yeah yeah,, uuuuuu uuuuuuu woow" itulah teriakan para pemain Manchester City dan puluhan ribu pendukung Man City melihat timnya berhasil mengakiri puasa gelarnya selama 44 tahun. Fabulous!!!

referensi : -the crowd voice
               -lontong gentong sendiri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar