"Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value".
Biografi Albert Einstein
Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April
1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai
ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga
banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan
kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk
penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika
Teoretis". Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi
terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan.
Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
1. Masa muda dan universitas
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg,
Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann
Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan
elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad
Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah
Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Di waktu kecilnya Albert Einstein nampak
terbelakang karena kemampuan bicaranya amat terlambat. Wataknya pendiam dan
suka bermain seorang diri. Bulan November 1981 lahir adik perempuannya yang
diberi nama Maja. Sampai usia tujuh tahun Albert Einstein suka marah dan
melempar barang, termasuk kepada adiknya.
Minat dan kecintaannya pada bidang ilmu
fisika muncul pada usia lima tahun. Ketika sedang terbaring lemah
karena sakit, ayahnya menghadiahinya sebuah kompas. Albert kecil terpesona oleh
keajaiban kompas tersebut, sehingga ia membulatkan tekadnya untuk membuka tabir
misteri yang menyelimuti keagungan dan kebesaran alam.
Meskipun pendiam dan tidak suka bermain
dengan teman-temannya, Albert Einstein tetap mampu berprestasi di sekolahnya.
Raportnya bagus dan ia menjadi juara kelas. Selain bersekolah dan menggeluti
sains, kegiatan Albert hanyalah bermain musik dan berduet dengan ibunya memainkan
karya-karya Mozart dan Bethoveen.
Albert menghabiskan masa kuliahnya di ETH
(Eidgenoessische Technische Hochscule). Pada usia 21 tahun Albert dinyatakan
lulus. Setelah lulus, Albert berusaha melamar pekerjaan sebagai asisten dosen,
tetapi ditolak. Akhirnya Albert mendapat pekerjaan sementara sebagai guru di
SMA. Kemudian dia mendapat pekerjaan di kantor paten di kota Bern.
Selama masa itu Albert tetap mengembangkan ilmu fisikanya..
Dia kemudian diberikan penghargaan untuk
teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir
dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan
kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini,
tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah
kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekatMilan).
Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur;j dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekatMilan).
Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur;j dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh
cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan teman
kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk
mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga
negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya
terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva
memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902.
Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak
menikah.
2. Kerja dan Gelar Doktor
Pada saat kelulusannya Einstein tidak
dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang
mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya
mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss
dalah tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk
alat yang memerlukan pengatahuan fisika.
Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadi dan kepandaian; Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadi dan kepandaian; Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Tahun 1905 adalah tahun penuh prestasi
bagi Albert, karena pada tahun ini ia menghasilkan karya-karya yang cemerlang.
Berikut adalah karya-karya tersebut:
Maret: paper tentang aplikasi ekipartisi
pada peristiwa radiasi, tulisan ini merupakan pengantar hipotesa kuantum cahaya
dengan berdasarkan pada statistik Boltzmann. Penjelasan efek fotolistrik pada
paper inilah yang memberinya hadiah Nobel pada tahun 1922.
April : desertasi doktoralnya tentang
penentuan baru ukuran-ukuran molekul. Einstein memperoleh gelar PhD-nya dari
Universitas Zurich.
Mei : papernya tentang gerak Brown.
Juni : Papernya yang tersohor, yaitu
tentang teori relativitas khusus, dimuat Annalen der Physik dengan judul Zur
Elektrodynamik bewegter Kerper (Elektrodinamika benda bergerak).
September : kelanjutan papernya bulan Juni
yang sampai pada kesimpulan rumus termahsyurnya : E = mc2, yaitu
bahwa massa sebuah benda (m) adalah ukuran kandungan energinya (E). c
adalah laju cahaya di ruang hampa (c >> 300 ribu kilometer per
detik). Massa memiliki kesetaraan dengan energi, sebuah fakta yang
membuka peluang berkembangnya proyek tenaga nuklir di kemudian hari. Satu gram
massa dengan demikian setara dengan energi yang dapat memasok kebutuhan listrik
3000 rumah (berdaya 900 watt) selama setahun penuh, suatu jumlah energi yang
luar biasa besarnya
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika
modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam
sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa
ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotoelektrik, dan relativitas
spesial) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek
fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi,
bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga
karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi
terbebas dari jalan dalam teori kuantum.
Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.
Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.
3. Gerakan Brownian
Di artikel pertamanya di tahun 1905
bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of
Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian
tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu
kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang
memuaskan setelah beberapa dekade setlah ia pertama kali diamati, memberikan
bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan
juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga
kontroversial. Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguan,
tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom benar suatu
benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan
pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat
melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom,
kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada
penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brownian.
Tahun 1909, Albert Einstein diangkat sebagai profesor di
Universitas Zurich. Tahun 1915, ia menyelesaikan kedua teori
relativitasnya. Penghargaan tertinggi atas kerja kerasnya sejak kecil terbayar
dengan diraihnya Hadiah Nobel pada tahun 1921 di bidang ilmu fisika. Selain itu
Albert juga mengembangkan teori kuantum dan teori medan menyatu.
Pada tahun 1933, Albert beserta keluarganya pindah ke Amerika Serikat
karena khawatir kegiatan ilmiahnya - baik sebagai pengajar ataupun sebagai
peneliti - terganggu. Tahun 1941, ia mengucapkan sumpah sebagai warga negara
Amerika Serikat. Karena ketenaran dan ketulusannya dalam membantu orang lain
yang kesulitan, Albert ditawari menjadi presiden Israel yang kedua.
Namun jabatan ini ditolaknya karena ia merasa tidak mempunyai kompetensi di
bidang itu. Akhirnya pada tanggal 18 April 1955, Albert Einstein meninggal
dunia dengan meninggalkan karya besar yang telah mengubah sejarah dunia.
Meskipun demikian, Albert sempat menangis
pilu dalam hati karena karya besarnya - teori relativitas umum dan khusus -
digunakan sebagai inspirasi untuk membuat bom atom. Bom inilah yang dijatuhkan
di atas kotaHiroshima dan Nagasaki saat Perang Dunia II
berlangsung.
4. Berani Menantang Dosenya
4. Berani Menantang Dosenya
Pada suatu hari, Seorang Profesor dari sebuah universitas
terkenal menantang kepada mahasiswanya dengan memberikan sebuah pertanyaan :
“Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada di dunia ini” ? Tanya sang Profesor,..
Pasti,….kata seorang mahasiswa dengan berani dan bersuara keras, lalu untuk mempertegas jawabannya mahasiswa itu mengulang perkataan ” Betul, Dia yang menciptakan semuanya”
“Apakah Benar Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi.
“Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut.
Lalu Profesor itu menjawab :
“Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”
Mahasiswa itu kemudian terdiam dan tidak bisa menjawab argumen sang professor tersebut.
Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Seorang mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata dengan santun pada profesor:
“Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”
“Tentu saja,”……..Jawab si Profesor
Mahasiswa itu kemudian berdiri dan bertanya : “Profesor, apakah dingin itu ada?”
dengan sedikit sinis , sang profesor menjawab, “Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah kedinginan?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Lalu Mahasiswa itu mengajukan argumen, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu karena tidak adanya panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. kata dingin Kita ciptakan untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu kemudian bertanya lagi, “Profesor,……apakah gelap itu juga ada?”
Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”
Mahasiswa itu beragumen lagi, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, tetapi gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi kita tidak bisa mengukur gelap., misalnya seberapa gelap suatu ruangan diukur dan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”
Mahasiswa itu kemudian mengulang pertanyaan profesor di awal perkuliahan, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”
Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itupun membantah, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan ada karena ketiadaan kita mau mengakui Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan timbul dari ketiadaan Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”
Dari beberapa argumen mahasiswa tersebut, akhirnya sejak hari itu sang profesor tidak pernah menanyakan lagi tentang keberadaan Tuhan.
“Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada di dunia ini” ? Tanya sang Profesor,..
Pasti,….kata seorang mahasiswa dengan berani dan bersuara keras, lalu untuk mempertegas jawabannya mahasiswa itu mengulang perkataan ” Betul, Dia yang menciptakan semuanya”
“Apakah Benar Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi.
“Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut.
Lalu Profesor itu menjawab :
“Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”
Mahasiswa itu kemudian terdiam dan tidak bisa menjawab argumen sang professor tersebut.
Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Seorang mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata dengan santun pada profesor:
“Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”
“Tentu saja,”……..Jawab si Profesor
Mahasiswa itu kemudian berdiri dan bertanya : “Profesor, apakah dingin itu ada?”
dengan sedikit sinis , sang profesor menjawab, “Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah kedinginan?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Lalu Mahasiswa itu mengajukan argumen, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu karena tidak adanya panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. kata dingin Kita ciptakan untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu kemudian bertanya lagi, “Profesor,……apakah gelap itu juga ada?”
Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”
Mahasiswa itu beragumen lagi, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, tetapi gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi kita tidak bisa mengukur gelap., misalnya seberapa gelap suatu ruangan diukur dan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”
Mahasiswa itu kemudian mengulang pertanyaan profesor di awal perkuliahan, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”
Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itupun membantah, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan ada karena ketiadaan kita mau mengakui Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan timbul dari ketiadaan Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”
Dari beberapa argumen mahasiswa tersebut, akhirnya sejak hari itu sang profesor tidak pernah menanyakan lagi tentang keberadaan Tuhan.
Referensi :
http://id.wikipedia.org
http://stevyhanny.blogspot.com
sumber : Kolom biografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar