Sabtu, 11 Mei 2013

Fakta Tersembunyi tentang Sir Alex Ferguson

Banyak kisah soal Sir Alex Ferguson karena prestasinya menukangi Manchester United sejak 1986 memang luar biasa. Namun, tak banyak yang mengerti beberapa sisi lain dari manajer asal Skotlandia yang mundur pada akhir musim nanti itu.



Berikut ada 10 sisi lain dari Fergie—begitu dia sering disapa—yang jarang diketahui banyak orang.

1. Jadi Pelayan Toko
Sebelum bekerja sebagai manajer sepak bola, ternyata Ferguson pernah menjadi pelayan toko di Clyde. Setelah itu, dia mencoba membuka pub di Glasgow, Skotlandia.

2. Tidur dengan "JFK"
Ferguson sangat tertarik pada kisah seputar kematian Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy (JFK). Relasinya, Gordon Brown, yang juga politisi Partai Buruh di Inggris, memberinya beberapa CD seputar pembunuhan terhadap JFK. "Gordon bahkan mengirimi saya 35 CD," katanya kepada sebuah stasiun radio Manchester, Key 103, pada 2007. Ia sangat tertarik terhadap kisah JFK. Ia bahkan menyimpan laporan otopsi JFK di kamar tidurnya. Dia juga memiliki salinan Warren Reprot yang ditandatangani mantan Presiden AS, Gerald Ford.

3. Memberi Tumpangan kepada Kenny Dalglish
Ketika masih bemain untuk Glasgow Rangers, Ferguson punya perhatian kepada pemain muda yang ingin bergabung dengan klubnya. Ia tak lain Kenny Dalglish dan rekan lainnya. Ferguson dengan baik sering memberi tumpangan kepada Dalglish. "Fergie sering memberi tumpangan kepada kami untuk ke kota. Mobilnya sangat besar," kata Dalglish. Namun, Dalglish akhirnya batal bergabung dengan Rangers dan pilih bermain untuk lawan bebuyutan Rangers, yakni Glasgow Celtic, pada 1968.

4. Sarankan Tukang Pijat untuk Perdana Menteri
Pernah menyuruh wartawan dan politisi Alasrtair Campbell untuk mengirim seorang tukang pijat kepaa Tony Blair, mantan Perdana Menteri Inggris. Ferguson memang dikenal mendukung Partai Buruh yang membawa Blair menjadi perdana menteri. Menurut Ferguson, tukang pijat itu penting untuk menjaga tim kampanye Blair tetap fit karena harus melakukan perjalanan jauh dan aktivitas yang padat.

5. Bukan Manajer Terlama
Ferguson bukan manajer terlama menangani satu klub. Saat pensiun sebagai manajer Manchester United, dia baru menangani klub itu selama 26,5 tahun. Manajer terlama yang melatih satu klub adalah Guy Rox yang menangani Auxerre selama 44 tahun. Dia mengundurkan diri pada 2005. Dia juga bukan orang Skotlandia yang terlama melatih satu klub. Rekor itu dipegang Willie Maley yang melatih Celtic selama 43 tahun dari 1897 sampai 1940.

6. Suka Melompat di Dermaga
Ferguson sering melompat di dermaga (terjun ke air). Dia tumbuh di daerah miskin di Glasgow di mana tak banyak yang bisa dilakukan selain bermain sepak bola, berkelahi, dan melompat di dermaga atau sering disebut "dykes". "Lompatan paling berbahaya dinamai the king, the queen, the suicide, the diamond, dan the spiky. Kami pergi ke daerah-daerah berbeda di Govan untuk saling menantang melompat. Sebab, itu sangat berbahaya. Tapi, Anda melakukannya saat masih kanak-kanak karena tak memiliki rasa takut," kenang Ferguson.

7. Fergie Time
Julukan ini muncul dari suporter yang menyebutkan bahwa timnya Ferguson sering mendapat kelebihan waktu dari tambahan waktu yang seharusnya ketika timnya sedang tertinggal. Misalnya, saat MU tertinggal dan tambahan waktu adalah tiga menit. Seharusnya, pertandingan selesai pada menit ke-93. Namun, wasit bisa menambah lagi. Yang terkenal adalah saat MU menang 2-1 atas Bayern Muenchen di final Liga Champions 1999. Saat itu, MU mendapat tambahan waktu 76 detik dari yang seharusnya. Untuk menganalisis tuduhan itu, tahun lalu, BBC membuat analisis beberapa tambahan waktu untuk MU.

8. Alex atau Alec?
Nama resmi manajer MU ini adalah Sir Alexander Chapman Ferguson. Sebab itu, namanya sering disingkat Alex Ferguson. Ternyata, banyak orang di sepak bola suka menulis Alec Ferguson karena dengan latar belakang Skotlandia, namanya memang dibaca dengan cara itu (Alec). Teman sekolah Ferguson, Willie Miller, sering memanggilnya dengan nama Alec. Mantan pelatih timnas Skotlandia, Craig Brown, juga menyebutnya Alec. Ferguson sendiri tak mempersoalkannya. Ahli onomastik, Carole Hough, juga mengatakan, baik sebutan Alec maupun Alex sama-sama populer di Skotlandia dan Inggris. Cuma, Alec lebih familier di daerah utara.

9. Pembuat Istilah
Gaya dan bicara Ferguson sering memunculkan istilah baru. Kemarahannya kepada pemain memunculkan istilah "hairdyer" (pengering) rambut. Jika kecewa kepada pemainnya, Ferguson tak segan-segan marah dan mengeluarkan kata-kata kasar sambil mulut tepat di kepala pemain, seperti pengering rambut yang mengembus kepala sang pemain. "Ketakutan mendapatkan pengering rambut menjadi alasan kenapa kami semua bermain bagus. Dia seorang manajer yang selalu menginginkan kami bermain bagus," demikian kesaksian David Beckham. Dia juga memunculkan istilah "squeky bum time". Makna lateralnya waktu yang sangat mepet. Ini pernyataan Ferguson untuk menggambarkan tensi dan persaingan ketat MU dan Arsenal tahun 2003 pada saat-saat terakhir kompetisi untuk menentukan siapa yang juara. Frase itu pun kemudian dimasukkan ke dalam kamus Collins English pada 2005.

10. Rumah Pasar Malam
Keluarga Ferguson tinggal di mansion mewah di daerah Wimslow, Chesire. Rumah itu sering disebut Fairfield. Sebutan itu diberikan karena ayahnya dulu bekerja di galangan kapal perusahaan pembuatan kapal, Fairlfield. Untuk mengenang sang ayah yang ia cintai, ia menyebut rumahnya dengan nama Fairfield.

sumber : fp the red devil indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar