Selasa, 23 Juli 2013

Nasib Jokowi akan sama seperti Munir ?

Jokowi oh Jokowi, namamu semakin melambung seiring semakin rindunya rakyat Indonesia akan "THE REAL LEADER". Cara Jokowi memimpin dikenal berbeda dengan rata-rata pemimpin di Indonesia, stylenya yang sederhana,ramah,murah senyum, dan hobi blusukan ini memang di gadang-gadang akan menjadi RI 1 alias presiden Indonesia entah pada tahun 2014 atau menunggu sampai tahun 2018. Dan semakin santernya berita Jokowi akan menjadi RI 1 membuat para elite politik di negeri ini kalang kabut, mereka merasa terancam akan kehadiran Jokowi lantas mereka pun melakukan strategi agar citra jokowi anjlok, mulai dari tuduhan korupsi saat menjabat walikota solo sampai yang baru-baru ini dituduh menghamburkan anggaran sebesar Rp 26.670.450.000 hanya untuk blusukan.

Tapi walaupun serangan politik bertubi-tubi menyerang, elektabilitas manta walikota Solo ini masih tak tergoyahkan. Dari berbagai survei menjelang Pilpres 2014 Jokowi selalu berada di urutan pertama.


Seandainya saja Jokowi menjadi mencalon menjadi Capres pada Pilpres 2014 nanti apakah Jokowi mampu mengubah segudang masalah yang ada di Indonesia ?
Mungkin bisa iya, mungkin juga tidak. Soal kinerja Jokowi tidak diragukan lagi, kesuksesanya dimulai ketika mampu mengubah wajah kota Solo yang semula semrawut menjadi kota yang tertata dengan rapi, bahkan pada tahun 2012 lalu Lelaki penyuka musik metal ini meraih predikat Walikota Terbaik Dunia ke-3. Tapi menurut saya Jokowi harus menyelesaikan satu Test lagi agar memantapkan posisinya menjadi capres, yaitu menyelesaikan segala permasalahan yang ada di Jakarta. 

Tapi semakin gencarnya elite politik di Indonesia menyerang Jokowi, Terselip satu pertanyaan yang mengganggu pikiran saya.. Apakah Jokowi akan senasib dengan Munir ?
mungkin pertanyaan tersebut sedikit membingungkan, apa kaitanya Jokowi dengan Munir..
saya akan mencoba menjawabnya, hubungannya antara Jokowi dan Munir adalah Jokowi dan Munir sama-sama orang jujur, sama-sama penentang elite-elite politik yang bajingan, sama-sama dibenci elite-elite politik yang bajingan, sama-sama berani dalam membuka sandiwara pemerintah, sama-sama dicintai rakyat, sama-sama revolusioner. tapi apakah nasib Jokowi sama seperti Munir yang DIBUNUH oleh elit-elite politik yang tidak menginginkan kehadiranya.


Coba kita flashback kebelakang tentang Munir. Munir adalah aktivis HAM yang berjuang melakukan advokasi terhadap para aktifis yang menjadi korban penculikan rejim penguasa Soeharto. Perjuangan Munir tentunya tak luput dari berbagai teror berupa ancaman kekerasan dan pembunuhan terhadap diri dan keluarganya. Usai kepengurusannya di KontraS, Munir ikut mendirikan Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia, Imparsial, di mana ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif.

Saat menjabat Koordinator KontraS namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktifis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus yang dipimpin oleh Prabowo Subianto (Ketum GERINDRA). Setelah Suharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus (waktu itu) Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota Tim Mawar.

Atas perjuangannya yang tak kenal lelah, dia pun memperoleh The Right Livelihood Award di Swedia (2000), sebuah penghargaan prestisius yang disebut sebagai Nobel alternatif dari Yayasan The Right Livelihood Award Jacob von Uexkull, Stockholm, Swedia di bidang pemajuan HAM dan Kontrol Sipil terhadap Militer di Indonesia. Sebelumnya, Majalah Asiaweek (Oktober 1999) menobatkannya menjadi salah seorang dari 20 pemimpin politik muda Asia pada milenium baru dan Man of The Year versi majalah Ummat (1998). Namun kiprahnya berakhir ketika Munir hendak melanjutkan studi S2 bidang hukum humaniter di  Belanda, belum sampai ke tujuan Munir sudah tiada, berbagai rumor mengatakan munir diracun. Dan sampai sekarang kasus kematian Munir belum selesai



Kita kembali lagi ke pertanyaan saya tadi, apakah nasib Jokowi akan sama seperti Munir yang Dibunuh eliti-elit politik yang tidak menginginkan kehadiranya...? Semoga saja tidak !

salam lontong, jangan lupa comentnya

3 komentar:

  1. menurut penulis elite politik sekarang ini bajingan ...alias pencuri alias koruptor ya! .... ya saya setuju gan... saya setuju jokowi jadi presiden 2014 .. untuk menghapus para bajingan pemerintahan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi kalau saya kurang setuju pak,, seandainya jokowi malah maju di pilpres 2014 justru publik menganggap jokowi tidak amanah, lebih baik Jokowi menyelesaikan berbagai masalah yg ada di jakarta dulu baru tahun 2018 nyapres..
      kalau utk 2014 saya lebih menjagokan pak mahfud MD atau pak Anies Baswedan

      Hapus
  2. mudahan mudahan pak jokowi senantiasa dilindungi oleh TUHAN agar dapat tahan ujian

    BalasHapus