Kamis, 04 April 2013

Kisah Sang Legenda : Bambang Pamungkas "Mr.Captain"



Alasan saya membuat artikel tentang BP ini adalah saya sangat kagum dengan pria asal Semarang ini. Sikapnya di lapangan yang profesional dan dari dulu BP main bola sampai pensiun saya belum pernah melihat Bepe bersikap emosi/tempramental dalam sebuah pertandingan. Ya memang dia adalah Mr. Captain, kepimimpinannya dalam sebuah tim sangat dibutuhkan, baik ketika dia di Persija atau di Timnas Indonesia. 

dan berikut adalah sepenggal kisah hidup Bepe dalam karirnya di Sepakbola

Perjalanan Karir
Bambang Pamungkas adalah pesepakbola Indonesia yang lahir di Getas, Semarang, 10 Juni 1980. Bambang Pamungkas yang akrab disapa Bepe, merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara pasangan H. Misranto dan Hj. Suriptinah. Bepe menikah dengan Tribuana Tungga Dewi dan telah dikaruniai tiga anak, Salsa Alicia, Jane Abel dan Syaura Abana. 

Sejak kecil, pemain yang membela skuad Persija Jakarta dengan nomor punggung 20 ini sudah menggeluti sepak bola. Bepe kecil tergabung di beberapa klub lokal sejak ia berusia delapan tahun, seperti di SSB Getas (1988-1989), SSB Ungaran Serasi (1989-1993) dan Klub Diklat Salatiga (1996-1999). Bepe beraksi di rumput hijau tingkat internasional pertama kali sebagai pemain timnas U-19 di turnamen Piala Asia. Ketika itu Bepe berhasil mengantongi gelar "Top Scorer" dengan mencetak tujuh gol selama turnamen berlangsung. Prestasi yang ditorehkannya tersebut memberinya modal untuk mencoba seleksi pemain Persija pada 1999 dan ia pun lolos.

Bepe kembali membela timnas di pertandingan persahabatan melawan Lituania. Pria yang memiliki hobi memasak dan kuliner ini mampu mencetak gol di pertandingan tersebut, sehingga pertandingan berakhir dengan hasil seri, 2-2. Melihat kemampuan yang dimiliki bapak dari tiga anak ini, klub-klub Eropa seperti Roda JC Kerkrade Belanda, FC Koeln Jerman dan Borussia Moncengladbach Jerman, tertarik menawarinya masa percobaan.

Namun akhirnya, pilihan Bepe jatuh pada klub divisi tiga Belanda, EHC Norad. Bepe tak memperpanjang masa kontraknya di negara kincir angin tersebut karena gagal beradaptasi dengan cuaca. Pria yang ketika kecil mengidolakan Maradona ini pulang ke Indonesia setelah membela EHC Norad selama empat bulan.

Bepe, yang gemar mendengarkan musik R&B sebelum bertanding, kembali mengenakan seragam Persija pada 2000-2004. Musim baru di awal 2005, Bepe memutuskan untuk merumput di negeri tetangga, Malaysia, dengan membela klub Selangor FC. Di sana, Bepe sukses menyarangkan gol di pertandingan pertama ia diturunkan, yaitu partai Selangor FC melawan Malaka FC. Ia pun berhasil membawa Selangor FC memenangkan Piala FA Malaysia, Piala Malaysia dan Liga Utama Malaysia. Selama karirnya di negeri jiran itu, Bepe sukses menyarangkan 63 gol di seluruh kompetisi resmi.

Kecintaannya pada Persija, membuat Bepe mengakhiri dua tahun karir emasnya di Malaysia dan kembali ke Indonesia. Ia kemudian mengenakan seragam Persija bernomor punggung 20 kebanggaannya dan membela klub itu lagi hingga saat ini.

Berbagai prestasi telah sukses ia torehkan, baik di Liga Indonesia, Indonesia Super League, hingga kompetisi internasional seperti Piala Suzuki AFF 2010 dan Kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014. Bepe bahkan dinobatkan sebagai pemegang rekor penampilan terbanyak dan top skorer Indonesia dengan 77 penampilan dan 36 gol versi FIFA kategori A.

Bambang mencurahkan sebagian waktu luangnya untuk kegiatan amal, mempromosikan Yayasan Bambang Pamungkas bahwa ia dibentuk untuk memberikan bantuan keuangan dan sumber daya untuk sekolah-sekolah di Indonesia. Dia juga terlibat dalam penggalangan dana bagi badan amal kanker anak-anak.

Bepe juga dikenal sebagai pemain yang sangat nasionalisme. Contohnya pada saat Gejolak yang mendera persepakbolaan Indonesia tak lantas membuat semangat Bepe untuk membela timnas surut. Larangan dari pihak Persija agar Bepe tidak membela Timnas Indonesia pada perhelatan piala aff 2012 dihiraukanya, Bepe lebih memilih untuk membela Timnas Garuda daripada bermain dalam kompetisi ISL. Dampaknya pun Bepe diberi sanksi oleh pihak Persija sehingga memicu keretakan kedua belah pihak.


Terima kasih Bepe
Terima kasih Bepe. Kalimat itulah yang pertama saya katakan setelah saya mendengar kabar Bepe menyatakan pensiun dari timnas, ya keputusan tersebut diambil Bepe satu hari jelang laga timnas vs arab saudi 23 maret lalu. Bambang menjelaskan bahwa pengunduran dirinya sebenarnya sudah dipikirkan sejak membela Timnas pada ajang Piala AFF 2012 di Malaysia, akhir tahun lalu.

"Bagi mereka yang memperhatikan penampilan saya di perhelatan Piala AFF 2012, maka sejatinya ada hal yang tidak biasa tersaji di sana. Ketika itu pada detik-detik terakhir, saya memutuskan untuk menggunakan nama “PAMUNGKAS”, dari pada “BAMBANG” seperti yang biasa saya kenakan di jersey tim nasional saya," tulis Bambang pada kolom di situs Sportsatu.

"Maka begitu pula dengan perjalanan karier saya bersama tim nasional. Saat itu saya memutuskan bahwa pagelaran Piala AFF 2012 akan menjadi penampilan resmi terakhir saya, bersama tim nasional Indonesia," lanjutnya.

"Hal tersebut juga telah saya sampaikan kepada staf Badan Tim Nasional Indonesia. Oleh karena itu, ketika nama saya kembali masuk dalam daftar pemain untuk Kualifikasi Piala Asia 2015, saya menolak untuk hadir," tambah pemain dengan caps terbanyak untuk timnas itu.

"Melalui tulisan ini, maka secara resmi saya menyatakan mundur dari tim nasional Indonesia," imbuh Bambang menegaskan.

Berarti sudah 13 tahun Bepe membela timnas sepanjang karirnya. 31 gol berhasil ia sumbangkan selama 83 kali membela nama Indonesia. Selama karirnya tersebut, Bambang selalu mendapatkan sorak-sorai dari pendukung timnas.

Oleh karena itu, pemain 32 tahun tersebut tidak lupa mengucapkan terimakasih untuk para suporter yang tidak kenal lelah selalu berdiri di belakang panji-panji tim nasional Indonesia.

"Terutama untuk mereka yang selalu bernyanyi, menari dan berteriak menyemangati dalam setiap perjuangan saya bersama tim nasional Indonesia. Tidak lupa permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya. Karena selama karier saya bersama tim nasional Indonesia, tidak sekalipun saya mampu memberikan kebahagiaan untuk kalian semua," tambah Bambang.

Memang tidak ada prestasi besar yang sukses disumbangkan Bepe. Prestasi terbaiknya hanya mengantarkan Indonesia empat kali jadi runner-up Piala AFF. Meski begitu, Bambang tidak ragu mengatakan dirinya sebagai "generasi yang gagal".

Bambang Pamungkas dan Ironi Lambang Garuda
MALAM itu, 28 November 2012, papan skor di Stadion Nasional Bukit Jalil masih menunjukkan angka 0-0 hingga turun minum. Dalam stadion yang terletak di kota Kuala Lumpur itu, sebelas penggawa Indonesia bertarung sengit untuk menghapus rekor 14 tahun tidak pernah menang atas Singapura. Ribuan penonton berharap cemas dapat menjadi saksi mata saksi peluh keringat anak bangsa berjuang menghapus rekor buruk sepak bola Indonesia.

Saat papan skor raksasa dalam stadion menunjukkan menit ke-54, sosok pemuda dengan nama Pamungkas di punggung berdiri gagah di pinggir lapangan. Matanya waswas memandang rekan-rekannya yang tengah berjuang. Satu menit berselang, ia pun melangkahkan kakinya ke dalam lapangan. Dengan penuh semangat, pemuda bernama lengkap Bambang Pamungkas itu berlari ke sana kemari mengejar bola.

Dua menit sebelum akhir laga, bola tendangan bebas Andik Vermansah meluncur deras masuk ke pojok kiri atas gawang Singapura.

‘’ Bermainlah untuk dirimu, orang-orang yang kamu cintai, dan lambang garuda di dadamu ‘’
                                                                                                Bambang Pamungkas

Gol!
Sontak histeria ribuan pendukung Indonesia yang berada di Stadion Bukit Jalil serta jutaan penonton televisi nasional tumpah ruah. Pun halnya dengan Bambang yang kemudian berlari meluapkan kegembiraan bersama rekan-rekannya di sudut kiri ujung lapangan. Gol itu akhirnya mampu mematahkan rekor buruk pertemuan dengan Singapura. Torehan pada lanjutan penyisihan Grup B Piala AFF 2012 itu juga kemudian menjadi euforia terakhir pertandingan internasional yang dirasakan Bambang. Maklum, setelah itu, Indonesia harus rela tersingkir setelah dikalahkan Malaysia 0-2.
Bepe—sapaan Bambang—kecewa. Demikian halnya dengan ratusan juta rakyat Indonesia yang rindu kembali berkibarnya prestasi di jagat sepak bola internasional.

"Mereka berpikir saya telah merusak kredibilitas dan reputasi dengan menumpahkan tinta hitam di atasnya (kegagalan di Piala AFF). Tetapi, tidak demikian bagi saya pribadi. Saya telah mengakhiri perjalanan panjang bersama timnas dengan sebuah kebanggaan dan kehormatan, setidaknya sebagai sebuah pribadi yang merdeka," ujar Bepe 
Pamungkas

Selama 13 tahun berzirah seragam timnas Indonesia, Bambang Pamungkas akhirnya secara resmi mengumumkan Piala AFF 2012 adalah turnamen pamungkas karier internasionalnya, Senin (1/4/2013). Gejolak dalam sepak bola Indonesia menjadi alasan utama keputusannya itu. Selama puluhan tahun Bepe memang banyak memakan asam garam dan karut-marut sepak bola nasional. Pujian setinggi langit hingga caci maki yang membuatnya harus mengelus dada pernah dirasakan pria kelahiran Semarang, 10 Juni 1980 itu.

Lihat saja, bagaimana publik sepak bola mengeluk-elukan namanya karena telah dianggap berkontribusi besar bagi timnas maupun Persija Jakarta. Namun, tak sedikit pula publik menilai kemampuan dirinya sudah habis atau dianggap sebagai pembelot karena memutuskan bergabung dengan timnas di tengah-tengah perseteruan PSSI dan KPSI.

Bambang mengakui, keputusan membela timnas ketika itu bukan menjadi pilihan yang mudah karena bertentangan dengan kebijakan Macan Kemayoran dan Indonesia Super League (ISL) dan KPSI. Namun, ia berani mengambil risiko tersebut karena menurutnya membela skuad Merah Putih adalah kewajiban setiap pemain Indonesia.

"Boleh saja orang menilai saya sebagai seorang penghianat dari kelompok saya. Tetapi, satu hal yang pasti, bahwa saya tidak pernah mengkhianati hati dan profesi saya. Sebuah profesi yang saya cintai dan banggakan sebagai pemain sepak bola," kata Bepe.

Kecintaan Bepe terhadap sepak bola memang sudah melekat sejak kecil. Saat usianya masih menginjak delapan tahun, ia bergabung ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Hobby Sepak Bola. Setelah itu, ia sempat merasakan bermain di SSB Ungaran Serasi pada 1989 hingga 1993, Persada Utama Ungaran (1993/94), Persikas Semarang Regency (1994-96), dan Diklat Salatiga (1996-99).

Setelah itu, Bepe memulai karier profesionalnya di Persija Jakarta pada 1999. Bersama Elie Aiboy, ia juga sempat membawa salah satu klub Malaysia, FC Selangor, merebut treble winners, yakni Malaysia Premier League, FA Cup Malaysia, dan Malaysia Cup (2005). Setelah itu, ayah dari tiga buah cintanya dengan Tribuana Tungga Dewi itu kembali bermain untuk Persija.

Debut di timnas dilakoninya saat tampil dalam laga uji coba melawan Lituania pada 17 Juli 1999. Sejauh ini, Bepe menjadi pencetak gol terbanyak di timnas dengan koleksi 37 gol dari 85 penampilan. Dari total torehan tersebut, 12 gol di antaranya dikreasi di Piala AFF (dulu Tiger Cup), hingga membuatnya masuk ke dalam lima pencetak gol terbanyak dalam sejarah berdirinya turnamen itu sejak 1996.

"Pada akhirnya, saya memang harus menerima kenyataan bahwa tidak ada satu gelar bergengsi yang mampu saya berikan untuk Indonesia. Dan oleh karena itu, seperti yang pernah saya janjikan, saya akan berteriak dengan lantang jika saya adalah generasi yang gagal," kata Bepe.


Ironi
Meskipun kerap dinaungi kalimat kegagalan dalam perjalanan timnas mencari secercah prestasi, perjuangan Bepe ini rasanya patut diapresiasi. Lihat saja, bagaimana dirinya dengan berani mengambil risiko demi Merah Putih. Ia menilai, sebagai pemain sepak bola, membela Tanah Air di kancah internasional adalah sebuah keharusan.

Para pesepak bola terbaik bangsa pada akhirnya memang dapat kembali bersatu dalam satu bendera timnas seiring dengan peleburan PSSI-KPSI beberapa waktu lalu. Bepe pun merasa sangat bahagia melihat para pemain nasional kembali bergairah untuk memenuhi panggilan negara. Pun halnya dengan gegap gempita Stadion Utama Gelora Bung Karno yang kembali terang benderang oleh luapan seluruh pendukung merah putih.

Namun, ini bukan akhir dari segalanya. Karena jika dalam benak sejumlah pengurus sepak bola Indonesia hanya ada soal menang-kalah atau kekuasaan, prestasi timnas masih akan terus menjadi mimpi dan angan-angan. Toh, sejatinya, bagaimana mau berprestasi jika organisasi atau timnas dihuni oleh pengurus yang telah kenyang kegagalan selama puluhan tahun.

Teranyar, lihat saja lelucon dari para pengurus Badan Tim Nasional yang sempat membuat polemik di kursi kepelatihan timnas sebelum laga melawan Arab Saudi pada Pra-Piala Asia 2015 beberapa waktu lalu. Belum lagi, soal masalah pembayaran uang saku para penggawa skuad Garuda yang tampil pada pada pertandingan itu.

Bukannya segera mencari solusi, sama seperti sebelumnya, yang ada sejumlah pengurus sepak bola yang mirip politisi daripada pamong olahraga sejati itu justru saling tuding dan klaim saling benar. Inilah salah satu faktor yang membuat sepak bola Indonesia nir gelar.

Padahal, kalau mau sedikit berbesar hati, mau siapa pun yang memenangkan polemik itu, tetap orang Indonesia yang menjadi "juara" jika timnas berprestasi. Sebaliknya, akan bersifat mutlak jika para penggawa Merah Putih menelan kekalahan di lapangan karena itu juga berarti kekalahan pula bagi seluruh pengurus sepak bola dan publik seantero negeri ini.

Namun, terlepas dari sejumlah ironi itu, kini kita sama-sama berharap seluruh persoalan di tubuh PSSI bisa cepat diatasi agar prestasi timnas tidak terus mati suri. Sudah saatnya 240 juta masyarakat Indonesia melihat berita prestasi sepak bola terpampang di media nasional, bukan justru polemik ataupun intrik yang berasal dari para pengurusnya.

Hanya harapan besar dan doa yang bisa diucapkan kepada para pengurus PSSI maupun timnas agar mereka dengan tulus bisa mencintai sepak bola dengan sepenuh hati, bukan hanya cinta sesaat demi kepentingan pribadi. Mereka harus sadar, sama seperti Bepe, setiap peluh keringat yang jatuh dari tubuh para anak bangsa di lapangan sepak bola mempunyai satu tujuan sama, yaitu berjuang mencari secercah prestasi demi lambang Garuda di dada.

"Selamat berjuang untuk talenta-talenta terbaik sepak bola Indonesia. Kibarkanlah panji-panji kebesaran sepak bola kita setinggi-tingginya. Bermainlah untuk dirimu, orang-orang yang kamu cintai (keluarga), dan lambang Garuda di dadamu (rakyat Indonesia)." - Bambang Pamungkas.

Profil Lengkap Bampang Pamungkas :

Nama                         : Bambang Pamungkas
Tempat tanggal lahir     : Getas, kab. Semarang 10 Juni 1980
Prestasi Individu          :- Haornas Cup Most Valuable Player (1996)
                                 - Top Skor Liga Indonesia (1999)
                                 - Pemain Terbaik Liga Indonesia ( 2001)
                                 - Top Skor Piala Tiger  2002
                                 - Top Skor Liga Malaysia (2005)                     
                                 - Player of the year Malaysia Cup (2005)
                                 - Top Skor FA Cup Malaysia (2005)
                                 - Pemain Terbaik Copa Indonesia (2007)

Prestasi Klub              : - Juara Liga Indonesia 2001 (Persija)
                                 - Juara Malaysia Premier League 2005 (Selangor FC)
                                 - Juara Malaysia Cup 2005 ( Selangor FC)
                                - Juara Malaysia Cup 2005 (Selangor FC)


Prestasi Timnas          : - Juara Piala Kemerdekaan (  2000 & 2008)

Kutipan Bepe             : Bagi pemain-pemain junior "JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK BERMIMPI"  karena mungkin suatu saat nanti, mimpi kalian akan menjadi kenyataan. Keyakinan, kerja keras dan di sertai dengan doa akan membantu kalian untuk mewujudkan mimpi tersebut. Mungkin saat ini, kami para senior yang membela nama Bangsa dan Negara, akan tetapi bisa jadi suatu saat nanti kalian yang akan menggantikan kami dalam berjuang mengenakan seragam Merah-Putih. Karena Tim nasional itu adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Siapapun mempunyai hak dan kewajiban untuk membela negaranya, tentunya sesuai dengan kemampuan dan kriteria-kriteria yang berlaku. Oleh karena itu persiapkan diri kalian sebaik mungkin...




referensi  : http://bangkit96.blogspot.com/
                www.wowkeren.com
                kompasbola
                vivabola
                wikipedia

2 komentar:

  1. DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!

    Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI JAYABAYA Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat AKI JAYABAYA..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib AKI JAYABAYA…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer AKI JAYABAYA 082 333 390 858.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))

    Jika anda serius berniat ingin mendapatkan bantuan spiritual dari aki berarti anda semestinya sudah yakin & siap untuk memenuhi syarat syarat & mahar yg sudah aki tentukan, harap maklum & mohon dimengerti.

    {{=>KLIK DISINI CARA MENDAPAT ANGKA RITUAL GOIB AKI JAYABAYA 100% TEMBUS<=}}

    …=>AKI JAYABAYA<=…
    CALL/SMS : 082333390858

    BalasHapus
  2. Agen Togel Online Terbaik & Terlengkap!
    Tersedia Pasaran Hongkong - Sydney - Singapore
    Potongan Diskon 2D = 30% | 3D = 59% | 4D = 66%
    Dapatkan Keuntungan Dalam Menebak Angka Hingga Ratusan Juta Setiap Hari..
    Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .fun
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    BBM: BOLAVITA
    WA: +628122222995

    BalasHapus